Berdasarkan data hasil Riskesdas 2018 yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan tercatat sebesar 26,8% anak usia 5-14 tahun menderita anemia, hal ini berarti 3 dari 10 anak di Indonesia menderita anemia, gizi yang tidak optimal, terutama pada remaja putri. Tentunya hal tersebut berdampak terhadap kesehatan generasi selanjutnya. Dalam jangka pendek, Anemia bisa menurunkan daya tahan tubuh penderitanya sehingga mudah terkena penyakit infeksi serta menyebabkan kurangnya oksigen ke sel otot dan sel otak, ini bisa membuat kebugaran dan ketangkasan berpikir menurun yang tentu saja bisa membuat prestasi belajar dan produktivitas kerja/kinerja ikut turun. Dalam jangka panjang, dampak anemia pada remaja putri dan Wanita Usia Subur akan terbawa hingga dia menjadi ibu hamil yang bisa mengakibatkan perdarahan sebelum dan saat melahirkan yang dapat mengancam keselamatan ibu dan bayinya, Sedangkan bayi yang dikandungnya dapat mengalami Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT), kelahiran prematur, BBLR, dan gangguan tumbuh kembang anak, di antaranya stunting dan gangguan neurokognitif. Selain itu, anemia juga bisa menyebabkan Bayi yang lahir dengan cadangan zat besi (Fe) rendah akan berlanjut menderita anemia pada bayi dan usia dini, hal ini bisa meningkatkan risiko kesakitan dan kematian neonatal dan bayi.
Hal inilah yang kemudian dipandang oleh Pemerintah untuk segera dilakukan upaya pencegahan dan penanganannya. Melalui Keputusan bersama 4 Menteri : Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi, Menteri Kesehatan, Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia. Nomor: 03/KB/2022 Nomor: HK.01.08/MENKES/1325/2022 Nomor: 835 TAHUN 2022 Nomor: 119-5091.A TAHUN 2022 tentang upaya peningkatan status kesehatan peserta didik, dan salah satu bentuk kegiatan tersebut adalah Kampanye Aksi Bergizi dengan memastikan peserta didik perempuan mengonsumsi Tablet Tambah Darah 1 (satu) kali setiap minggu, yang dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah sederajat dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah/ sederajat.
Pemerintah Kabupaten Kolaka melalui Dinas Kesehatan berkolaborasi dengan Dinas pendidikan dan Kementerian agama melakukan kegiatan Kampanye Aksi Bergizi di Sekolah dimana hari ini Selasa tanggal 3 Oktober 2023 kembali dilaksanakan di SMP Negeri 2 Latambaga yang sebelumnya telah dilaksanakan di beberapa sekolah lainnya.
Kegiatan diawali dengan senam pagi yang kemudian dilanjutkan dengan sarapan sehat bersama dengan menu yang telah disediakan oleh Panitia. Selanjutnya Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kab. Kolaka Hj. Andi Wahidah, S.Pd., MM didampingi oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Ruhaeda, SKM., MPH dan Kepala Bidang Pelayanan & SDK James S. Paonganan, S.Si., Apt., M.Kes. Turut hadir Kepala Bidang Pendidikan dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Kolaka Zulfikar, SE., M.Sc, Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Latambaga Mashuddin, S.Pd., MM.Pd, Sekretaris Kelurahan Kolakaasi, serta KTU dan beberapa staf Puskesmas Kolakaasi. Adapun peserta dalam Kampanye ini adalah seluruh siswi SMP Negeri 2 Latambaga yang juga merupakan sasaran dari Program aksi bergizi ini.
Sebagaimana disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan dalam sambutannya bahwa mengapa hanya siswi atau remaja putri yang dihadirkan dalam kegiatan ini, alasannya karena remaja putrilah yang nanti ke depannya akan melahirkan generasi penerus. Harapannya bahwa wanita harus dalam keadaan sehat sehingga nantinya akan melahirkan generasi yang sehat pula. Calon ibu yang menderita anemia berisiko mengalami gangguan saat kehamilan maupun saat persalinan, serta berpotensi melahirkan anak yang tidak sehat. Oleh karena itu, penting bagi wanita khususnya remaja putri untuk senantiasa menjaga kesehatan dengan konsumsi makanan yang bergizi seimbang serta melakukan aktifitas fisik, dan untuk menjamin terpenuhinya zat besi agar terhindar dari anemia yakni melalui konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) seminggu sekali. Wanita lebih berpotensi menderita anemia karena adanya siklus menstruasi sehingga perlu asupan zat besi tambahan melalui TTD. Diakhir sambutannya beliau berpesan kepada Kepala Sekolah maupun para guru untuk senantiasa memantau kondisi kesehatan anak didik, serta turut serta dalam menyukseskan program ini agar dapat tercipta generasi emas kita yang tentunya lebih sehat di masa depan.
Setelah selesainya rangkaian sambutan dan arahan dari Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Sekolah, dan Perwakilan dari Dinas Pendidikan, kegiatan dilanjutkan dengan Deklarasi dan dan Konsumsi Tablet Tambah Darah serentak oleh seluruh peserta, kemudian dilanjutkan dengan penyuluhan dan pembagian leaflet terkait anemia kepada para siswi. Hal ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada para siswi untuk lebih memahami bahaya anemia serta upaya untuk mencegahnya.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan Hb kepada para siswi. Dari jumlah 105 orang siswi yang diperiksa, ditemukan 84 orang siswi atau 80% diantaranya tergolong anemia yang terdiri 1 orang anemia berat, 55 orang anemia sedang, dan 28 orang anemia ringan.
Slogan Konsumsi Tablet Tambah Darah : “CANTIK BERSERI TANPA ANEMIA”