Kanker serviks adalah kanker akibat pertumbuhan abnormal sel-sel di leher Rahim yang mengakibatkan pertumbuhan tumor. Tumor yang ganas menyebabkan terjadinya kanker.
Kanker yang berdasarkan data WHO merupakan penyebab kematian terbanyak di dunia, juga mengintai di Indonesia. Pemerintah telah melakukan serangkaian langkah untuk menangani penyakit kanker, termasuk kanker serviks yang bersama-sama dengan kanker payudara, mencatat korban jiwa tertinggi di Indonesia. Kanker tertinggi di Indonesia pada perempuan adalah kanker payudara dan kanker leher Rahim. Ironisnya, 80% dari penderita kanker serviks datang dalam stadium lanjut, dan 94% pasien dari kasus tersebut meninggal dalam 2 tahun. (Sumber; www.p2ptm.kemkes.go.id/artikel-sehat/deteksi-dini-kanker-serviks-dengan-iva).
Berdasarkan fenomena tersebut, yang berarti bahwa hal perlu ditingkatkan dalam menekan terjadinya kasus Kanker Serviks adalah melalui deteksi dini dengan harapan jika terjadi gejala/tanda-tanda dari kanker serviks ini maka dapat segera dilakukan pencegahan secara dini.
Oleh karena itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka terus melakukan Sosialisasi kepada berbagai unsur masyarakat tentang Kanker Serviks ini dengan tujuan untuk mengenalkan dan mengedukasi masyarakat terkait bahaya dari kanker Serviks serta bagaimana upaya pencegahan dan penanganannya.
Kamis, 8 Oktober 2020, Dinkes Kab. Kolaka kembali melaksanakan Sosialisasi Kanker Serviks di Kecamatan Polinggona. Kegiatan ini mengundang Kader Kesehatan (Kader Posbindu dan Kader Posyandu) sebagai peserta. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka Hj. Asmaria Ibrahim, SE. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa “Penyakit Tidak Menular merupakan penyebab kematian Nomor 1 di dunia. Akan tetapi dapat dicegah melalui pengendalian faktor risiko. Dalam upaya pengendalian faktor risiko ini, perlu memberdayakan unsur masyarakat yang ada”.
Dalam kegiatan sosialisasi ini, selaku Narasumber adalah Kepala Bidang P2P dr. Muhammad Aris. Dalam penyajian materinya, dr. Aris (Sapaan Akrabnya) menyampaikan bahwa Kanker Serviks adalah salah satu penyebab kematian yang cukup tinggi pada wanita di dunia, dimana semua wanita berisiko untuk terkena Kanker Serviks. Oleh karenanya itu, perlu adanya deteksi dini guna mencegah terjadinya kanker serviks pada wanita.
Deteksi Dini Kanker Serviks pada wanita dapat dilakukan melalui IVA Test (Inspeksi Visual Asam Asetat). Jika ditemukan positif maka harus segera ditangani secara tepat. Di Kabupaten Kolaka, sudah terdapat 3 puskesmas yang telah dilatih dan dilengkapi peralatan untuk menangani kasus tersebut yakni Puskesmas Watubangga. Puskesmas Baula, dan Puskesmas Tosiba.
Setelah pelaksanaan sosialisasi tentang Kanker Serviks, Kepala Seksi PTM dan Keswa Muhajirin, SKM yang juga turut hadir dalam kegiatan ini, memberikan tambahan materi terkait POSBINDU (Pos Binaan Terpadu). Hal ini karena sebagian besar peserta adalah Kader Posbindu. Beliau memaparkan materi terkait bagaimana pelaksanaan Posbindu PTM di Desa/Kelurahan dimana kegiatannya ini dilaksanakan oleh para Kader Posbindu.
Setelah semua rangkaian kegiatan selesai, sebelum meninggalkan tempat sosialisasi, semua kader diperiksa tekanan darahnya. Dari 19 orang kader yang diperiksa, ditemukan 5 orang yang Hipertensi.
Menurut dr. Muhammad Aris, bahwa pemeriksaan tensi ini merupakan upaya skrining terhadap faktor risiko Penyakit Tidak Menular, harapan kami ke depannya semua warga khususnya di Kabupaten Kolaka agar dapat diketahui status kesehatannya minimal Tekanan Darahnya agar sedini mungkin dapat diketahui faktor-faktor risiko PTM setiap orang.
“MARI MENUJU MASA MUDA SEHAT, HARI TUA NIKMAT TANPA PTM”
Oleh : Admin