Bertempat di Ruang Pertemuan Hotel Xpress Kolaka, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara bersama Dinas Kesehatan Kab. Kolaka menggelar pertemuan Penguatan Kelompok Kerja Operasional atau disingkat dengan Pokjanal dalam Integrasi Layanan Primer (ILP). Pertemuan ini dibuka oleh Kepala Bappeda Kolaka H. Sjamsul Kadar, SE., M.Si yang sekaligus memberikan sambutan. Dalam sambutannya disampaikan bahwa kegiatan ini merupakan hal yang sifatnya kolaboratif untuk kita laksanakan, karena kesehatan adalah hal yang tidak dapat berdiri sendiri. Olehnya itu Camat, Kepala Puskesmas, dan semua komponen yang ada di wilayah diharapkan untuk mengambil bagian dalam rangka upaya peningkatan derajat kesehatan, termasuk pemberdayaan masyarakat melalui UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) untuk berperan aktif dalam upaya kesehatan. Tanpa kolaborasi tersebut, maka hal itu akan sulit tercapai. Dia menitik beratkan upaya kesehatan berbasis masyarakat yakni Kegiatan edukatif dan Kegiatan partisipatif serta memperhatikan kebutuhan potensi dan sosial budaya setempat. Di akhir sambutannya beliau menyampaikan harapannya untuk mendukung pelayanan Posyandu prima ini pada tahun 2024 perlu diusulkan pengadaan kendaraan roda dua untuk operasional pembina posyandu tingkat Puskesmas.
Diketahui bahwa salah satu UKBM yang ada saat ini adalah Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), merupakan lembaga masyarakat desa yang memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar/sosial dasar.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menginisiasi adanya transformasi di bidang kesehatan. Ia telah menetapkan ada 6 jenis transformasi yang akan dilakukan, yakni transformasi Layanan Primer, transformasi Layanan Rujukan, transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan, transformasi Sistem Pembiayaan Kesehatan, transformasi SDM Kesehatan, dan transformasi Teknologi Kesehatan.
Pada pilar pertama yakni transformasi Layanan Primer, difokuskan pada upaya pencegahan dimana orientasinya berada di puskesmas dan di posyandu. Posyandu yang diinisiasi kementerian kesehatan RI saat ini adalah posyandu prima. Berbeda dengan posyandu yang kita kenal sebelumnya dimana hanya melayani balita dan ibu hamil, Posyandu Prima memiliki cakupan lebih luas dimana diperuntukkan bagi segala usia mulai dari bayi hingga lansia.
Dalam prakteknya dilapangan, mengintegrasikan pelayanan di posyandu bukan merupakan hal yang mudah. Berbagai tantangan tentu akan ditemui dalam pelaksanaannya, olehnya itu perlu adanya kolaborasi oleh semua unsur dalam menyukseskan pelaksanaan posyandu di desa. Pembentukan Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) merupakan salah satu metode menggandeng semua unsur untuk berkerja bersama-sama dalam upaya peningkatan derajat kesehatan.
Olehnya itu, perlu terus dilaksanakan kegiatan-kegiatan untuk penguatan Pokjanal yang ada, sebagaimana kegiatan pertemuan yang berlangsung di Kolaka kemarin. Kegiatan Pertemuan Pokjalan Posyandu dalam Integrasi ILP ini dihadiri oleh berbagai OPD terkait termasuk Kepala Dinas Kesehatan, Kementerian Agama Kab. Kolaka, TP-PKK, beberapa Camat dan Kepala Puskesmas, peserta dari Dinkes Kab. Kolaka, dan beberapa orang dari Dinkes Prov. Sultra selaku panitia pelaksana kegiatan dan narasumber antara lain Kepala Bidang Kesmas dan kepala Seksi Promosi Kesehatan.
Dalam kegiatan ini dipaparkan materi oleh beberapa narasumber antara lain Kepala Bidang Kesmas Dinkes Prov. Sultra Rosmawati, SKM., M.Kes, Sekretaris Bappeda Kab. Kolaka Hj. Sri Raoda Buna, Perwakilan dari Dinas PMD Kab. Kolaka, dan Kepala Seksi Promosi Kesehatan Dinkes Prov. Sultra. Kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi terkait pelaksanaan posyandu prima serta bagaimana peran masing-masing unsur.
Diakhir kegiatan, Kepala Dinas Kesehatan Kab. Kolaka Drs. Harun Masirri, Apt., M.Kes berkesempatan memberikan arahan sekaligus menutup acara. Disampaikan bahwa suksesnya program Posyandu Prima ini tentunya perlu ada dukungan-dukungan diantaranya penguatan terkait kelembagaannya, penguatan terkait dengan SDM nya, dan yang paling penting adalah terkait kader posyandunya. Beliau sangat mengharapkan dukungan agar bagaimana insentif kader itu bisa lebih ditingkatkan karena kita ketahui kader posyandu merupakan ujung tombak dari suksesnya pelaksanaan posyandu ini.
Humas_dinkes