Sejak awal menjadi Lokus Penanganan Stunting pada Tahun 2019, Kabupaten Kolaka sudah berkomitmen untuk menyukseskan upaya ini melalui Pernyataan Komitmen Pelaksanaan Percepatan Pencegahan Anak Kerdil (Stunting) antara Kementerian Sekretariat Negara RI melalui Sekretariat Wakil Presiden dengan Bupati Kolaka pada tanggal 3 Juli 2019 dimana pada saat itu Kabupaten mendapat 10 Desa Lokus Penanganan Stunting. Mulai saat itu, Pemerintah Kabupaten Kolaka kemudian mulai membentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Stunting yang bersekretariat di Bappeda Kab. Kolaka yang beranggotakan berbagai unsur lintas sektor di lingkup Pemerintah Kabupaten Kolaka. Tim ini terus berkoordinasi untuk melaksanakan upaya-upaya pencegahan dan penanganan Stunting di Kabupaten Kolaka. Kemudian pada tahun 2021 desa lokus di Kabupaten Kolaka ditingkatkan menjadi 65 Desa/Kelurahan.
Rangkaian tahapan-tahapan kegiatan (AKSI) terus dilaksanakan, dan pada hari ini Senin tanggal 22 November 2021 kembali dilaksanakan Publikasi Data Stunting (AKSI 7) yang bertempat di gedung pertemuan Hotel Sutan Raja Kolaka. Bupati Kolaka H. Ahmad Safei, SH., MH secara resmi membuka acara ini. Dalam sambutannya, Bupati Kolaka menyampaikan bahwa penanganan Stunting ini merupakan suatu hal yang sangat penting bagi generasi bangsa Indonesia. Titik yang paling penting untuk menangani Stunting ini adalah di Posyandu karena disitulah merupakan pelayanan yang paling dasar, deteksi dini adanya potensi terjadinya stunting pada anak bisa dilihat di Posyandu ini. Maka di kesempatan kali ini saya meminta kepada para Camat, Kepala Puskesmas, Kepala Desa, dan unsur-unsur terkait lainnya agar ini menjadi perhatian dan prioritas kita.
Yang isitmewa dalam kegiatan ini yakni turut hadir pula Plt. Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementrian Kesehatan RI ibu drg. Kartini Rustandi, M.Kes beserta rombongan serta Kepala Dinas Kesehatan Prop. Sultra ibu Hj. Usnia, A.Md.Keb, SKM yang mana kehadirannya dalam rangka Monitoring dan evaluasi Aksi Cegah Stunting (ACS). Di awal sambutannya, Plt. Dirjen Kesmas ini terlebih dahulu memberikan apresiasi kepada para Kader Posyandu dan Tim Penggerak PKK yang mana selama ini telah bekerja kerjas dalam membina Posyandu. Mereka melakukan pembinaan, pemantauan terhadap tumbuh kembang anak-anak kita. Kami juga mengapresiasi kepada rekan-rekan tenaga kesehatan di puskesmas yang telah melaksanakan berbagai upaya pelayanan kesehatan mulai dari Promosi, Prevensi, dan dan pelayanan lainnya. Pelayanan kalian (Tenaga Kesehatan) adalah bagian dari membangun Indonesia yang sehat, terima kasih…. ungkap beliau.
Setelah memberikan sambutan, beliau kemudian menyerahkan bantuan alat kesehatan berupa Ultrasonografi (USG) kepada 2 Puskesmas di Kabupaten Kolaka yakni Puskesmas Watubangga dan Puskesmas Tanggetada yang diterima oleh Bupati Kolaka dan Kepala Puskesmas. Beliau menyampaikan bahwa saat ini hanya diberikan 2 unit USG untuk 2 Puskesmas yang menjadi lokus, untuk selanjutnya Pemerintah Daerah diperkenankan untuk mengusul pengadaan USG untuk puskesmas lainnya ini melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Kesehatan pada tahun berikutnya. Perlu diketahui bahwa untuk wilayah Sulawesi Tenggara tahun ini mendapat 19 unit USG yang dialokasikan untuk 7 Kabupaten/Kota yakni Kab. Kolaka 2 unit, Kab. Konawe Selatan 2 unit, Kab. Bombana 3 unit, Kab. Buton Selatan 1 unit, Kab. Buton Utara 3 unit, Kab. Buton 4 unit, dan Kab. Konawe Utara 4 unit.
Setelah menyerahkan bantuan tersebut, Dirjen Kesmas kemudian berpamitan kepada peserta pertemuan dan meninggalkan ruang pertemuan untuk kemudian melaksanakan kunjungan lapangan.
Selanjutnya dalam rangkaian kegiatan Pertemuan Aksi 7 ini, Kepala Dinas Kesehatan Kab. Kolaka Drs. Harun Masirri, Apt, M.Kes memaparkan materi terkait data hasil pelaksanaan upaya penanganan Stunting di Kabupaten Kolaka Tahun 2020 dan 2021. Hal ini merupakan inti dari rangkaian kegiatan pertemuan ini yakni publikasi data Stunting.
Adapun data stunting dapat dilihat pada gambar berikut :
Setelah memaparkan data stunting, Kadis Kesehatan Kab. Kolaka kemudian menutup acara Publikasi Data Stunting (AKSI 7) ini yang kemudian berangkat untuk menyusul rombongan Dirjen Kesmas untuk mendampingi kunjungan lapangannya.
#Salam_Sehat
#Sehat_Indonesia
#Cegah_Stunting_Itu_Penting
HUMAS DINKES