Jumlah pengidap penyakit HIV/AIS di wailayah Kabupaten Kolaka semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kolaka, Harun Masiri yang dikonfirmasi oleh wartawan di kantornya pada (05/4). “Trendnya memang meningkat, ini baru temuan dari petugas kami di lapangan,” papar harun.
Lanjutnya jumlah pengidap penyakit paling mematikan itu sangat signifikant hingga mencapai 270 % untuk Tahun 2016 hingga akhir Tahun 2017. “Kalau presentasenya mencapai 270 persen, sangat significant memang, itu dari tahun 2016 sampai 2017,” kata Harun.
Meski enggan merinci jumlah pengidap tersebut dengan alasan masuk dalam privasi pasien, Harun menyebut sudah melewati kisaran belasan. “Jumlah sudah belasan, kalau dulu kan belum, hanya bisa dihitung jari saja, “ terangnya.
Dari jumlah pengidap tersebut, dipaparkan terbanyak adalah berjenis kelamin laki-laki berumur dikisaran 25-45 tahun.
Katanya pula, bisa saja pengidap itu bertambah, sebab data tersebut merupakan temuan dilapangan, mengingat wilayah Kolaka adalah jalur terbuka dan lintasan penduduk keluar dan masuk wilayah Kolaka. “Kalau kita lihat memang yang mengidap ini orang sini, tapi trennya itu dibawa dari luar,” ungkapnya.
Terhadap temuan tersebut, kata Harun, pihaknya sudah melakukan penanganan berupa pengobatan termasuk konseling. “Kita sudah tangani baik dengan pengobatan maupaun konseling,” ujarnya.
Dengan temuan tersebut, dirinya berharap peran serta semua pihak dan stake holder untuk bersama-sama melakukan pencegahan terhadap penularan penyakit tersebut. “Harapannya kita agar ini tidak bertambah terus, makanya kita juga berharap peran serta semua stake holder seperti ulama, pemuka agama, tokoh pemuda dan pihak lainnya untuk bersama-sama mencegah penularan dan bertambahnya penyakit ini, karena kalau hanya dinkes itu tidak akan bisa,” terangnya (cr4/b/hen)
sumber : kolakaposnews.com
Bila ada berita begini, di mana pengidap penyakit HIV/AIDS meningkat, kita pantas waspada karena ini berita buruk yang mengidentifikasikan bahwa kondisi wabah HIV masih berkecamuk di suatu daerah. Untuk itu sepatutnya semua pihak harus merasa terpanggil untuk berperan aktif memberantas dan mengatasi persoalan ini.
Kami sepakat dengan hal itu, bahwa perlu adanya peningkatan upaya pencegahan dan pengendalian kasus HIV/AIDS dengan menggandeng berbagai lintas sektoral mulai dari aparat tokoh masyarakat dan tokoh agama termasuk institusi penegak hukum sehingga upaya dapat dilakukan secara terpadu karena akar permasalahan dari hal ini sifatnya multiple factors
Pandemic Covid 19 lebih dahsya. Merontokkan sendi perekonomian.
Kita berdoa semoga viris corona ini segera hilang dari bumi. Amiin