Berdasarkan data SRS 2014 (Balitbangkes Kemkes RI), data kematian terbanyak didominasi oleh Jenis Penyakit Tidak Menular (PTM) yakni Stroke pada urutan pertama kemudian Jantung Koroner dan selanjutnya Diabetes Mellitus. Berbeda dengan sebelum tahun 2000-an dimana kejadian penyakit di masyarakat di dominasi oleh Penyakit menular. Hal ini mengindikasikan adanya perubahan pola penyakit dari penyakit menular ke penyakit tidak menular khususnya di Negara berkembang. Penyakit tidak menular saat ini harus diwaspadai dan perlu penanganan serius.
Menyikapi ini, Pemerintah Kabupaten Kolaka melalui Dinas Kesehatan terus berupaya dalam menekan angka kasus penyakit tidak menular dengan pendekatan promotif preventif, salah satunya dengan menggalakkan upaya deteksi dini faktor-faktor risiko PTM di masyarakat. Salah satunya yang dilaksanakan pada hari ini, Rabu tanggal 21 Oktober 2020. Bertempat di Hotel Sutan Raja Kolaka, Dinkes Kab. Kolaka melaksanakan pertemuan Surveilans Faktor Risiko PTM bagi petugas Kesehatan.
Kegiatan yang secara resmi dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Drs. Harun Masirri, Apt, M.Kes ini menghadirkan 2 orang Narasumber dari Propinsi Sulawesi Tenggara dr. Hj. Wiwi Sri Widhowati, M.Kes (Kasie. P2PTM Prop. Sultra) dan Titi Hartini, SE, M.Kes (Programmer PTM & Keswa). Selain Narasumber Propinsi, turut memberikan materi adalah Kepala Dinas Kesehatan Kab. Kolaka serta Kepala Bidang P2P dr. Muhammad Aris. Dalam paparan materinya terkait Kebijakan dan Strategi PTM menuju Indonesia Sehat, Kadinkes Kab. Kolaka ini kembali menegaskan bahwa perlu adanya sinergitas peran antar pemerintah mulai dari pusat hingga ke daerah untuk menekan kasus kejadian penyakit tidak menular.
Dalam paparan materi yang disampaikan oleh dr. Muhammad Aris, secara lebih teknis menjelaskan terkait upaya-upaya pencegahan dan penanganan PTM di masyarakat. Menurutnya “Kita tidak perlu berpikir terlalu jauh, cukup lakukan langkah-langkah sederhana tetapi mudah dilaksanakan dan memberikan kontribusi terhadap upaya penurunan PTM. Salah satu langkah awal yang bisa kita laksanakan yaitu bagaimana mendapatkan data tekanan darah setiap orang secara berkala”. Beliau menambahkan bahwa dengan mengetahui tekanan darah seseorang, itu sudah menjadi pintu untuk mendeteksi apakah seseorang memiliki risiko PTM dalam hal ini Hipertensi.
Sejalan dengan hal tersebut, dalam upaya deteksi dini faktor risiko PTM, Dinkes Kab. Kolaka telah membentuk 128 Pos Binaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (POSBINDU PTM) di tingkat Desa/Kelurahan dari 135 Desa/Kelurahan yang ada di Kab. Kolaka. Untuk menunjang pelaksanaan kegiatan di Posbindu PTM ini, telah diadakan 71 set peralatan Posbindu Kit, dimana pada pertemuan ini secara simbolis diserahkan 3 set Posbindu Kit pada 3 puskesmas yaitu Puskesmas Wolo, Puskesmas Toari, dan Puskesmas Kolaka.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kab. Kolaka bahwa dengan adanya Posbindu Kit ini, kami berharap upaya rekan-rekan di Puskesmas yang tentunya bekerja sama dengan Kader-kader Posbindu dalam mendeteksi secara dini faktor risiko PTM dapat berjalan dengan lebih baik, sehingga apa yang menjadi tujuan kita yakni untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dapat tercapai.
Admin